Meditasi menuju Kemanunggalan ~ Apa yang sampaikan ini hanyalah sebagai pondasi atau
landasan dasar perjalanan menuju Allah, menurut ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar. Jadi, setelah memperoleh pengalaman spiritual dari lelaku
di bawah ini, bukan berarti bahwa perjalanan spiritual sudah diperoleh
sempurna. Akan tetapi
paling tidak, dengan pengalaman ma’rifat dasar berikut ini akan menjadi awal
yang sangat baik untuk melanjutkan lelaku dan pengalaman spiritual lebih
lanjut.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka praktik meditasi (khalwat, I’tikaf, atau Tahannuts)
dilaksanakan dengan urutan-urutan berikut:
a. Mandi mensucikan jasmani dan rohani niat,”Bismillahirrahmanirrahim. Niyatingsun ngedusi seduluringsun papat, lima
pencer, kenem Bumi, kapitu Rasul, Allahu amalkah. Niyatingsun ngedusi badan
jasmani, resik jaba suci jero. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.”
b. Melaksanakan meditasi yang disebut sebagai shalat ma’rifat, dengan
tata cara berikut:
1. Dimuali
dari Tafakur
atau pemusatan pemikiran dan hati.
Melakukan meditasi sampai ke tubuh,
hati, dan pemikiran hingga mencapai gelombang alfa (hening, tenang, tentram, dan damai)
Cara melakukan tafakkur
§
Mengambil napas sekuat mungkin, kemudian napas
ditahan dibagian bawah perut.
§
Membaca wirid dalam hati (kalbu, batin),”Allah, Allah, Allah...” sambil
melepaskan nafas secara perlahan-lahan.
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di
waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (QS. 7:
205).”
§
Dilakukan sekitar 10 x – 41 x, sampai
mencapai gelombang alfa.
§
Boleh membaca Asma’ Allah yang lain, sesuai keinginan kita, (utamanya asma
ul-husna).
Katakanlah:
"Serulah Allah atau serulah
Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaulhusna
(nama-nama yang terbaik) ....
(QS. 17: 110).“
2. Membaca
surat Al-fatihah
Caranya:
dilakukan dengan menahan napas, cukup 1 – 3 kali.
3. Mengucapkan
niat (afirmasi) dan permohonan do’a
iftitah.
"Ya
Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau(Q.S. 7: 143)".
“ Ya allah, aku berhasrat menemui dan
mengenalmu, jika engkau izinkan, tunjukanlah wajah-Mu padaku, agar aku dapat
menyaksikan-Mu (bermusyahadah).
Dilakukan
dengan menahan nafas, mengucapkan niat dengan tulus ikhlas, kemudian
melepaskannya secara perlahan-lahan.
4. Membaca
Sholawat satu kali, istighfar 3 kali, dan membaca “Hu-Allah” 3 kali.
Dilakukan dengan menahan napas, dan
setelah selesai dikeluarkan perlahan-lahan.
5.
Menutup
9 lubang (babahan nawa/hawa sanga),
mati sakjeroning urip.
6.
Kembali
ke posisi duduk rileks dan mengatur napas, sambil ber-dzikir dalam hati. “Hu – Allah” sebanyak 7 kali.
7.
Membaca:
Sahadat Allah “Allah, Allah, Allah lebur
badan, dadi nyawa, lebur nyawa dadi cahaya, lebur cahaya dadi idhafi, lebur
idhafi dadi rasa, lebur rasa dadi sirna mulih maring sejati, kari amungguh
Allah kewala kang langgeng tan kena pati.”
8.
Membaca:
“Ashadu-ananingsun, la ilaha rupaningsun, illallah-pangeraningsun, satuhune ora ana
pangeran anging ingsun, kang badan nyawa kabeh” dengan menahan napas.
9.
Selesai
melakukan meditasi, ritual ditutup dengan bacaan,”Sabda sukmo, adhep-idhep Allah, kang anembah Allah, kang sinembah
Allah, kang murba amisesa.”
(sumber:
ajaran ma’rifat Syekh Siti jenar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar