makrifat
MAKRIFAT IALAH :Mengenal Allah SWT.pada Zat-nya,pada Sifat-nya,pada Asma’nya dan pada Af’al-nya.
1. AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya :
Awal agama mengenal Allah.
2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya :
Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah.
3. MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya.
4. ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALA SYAHIDENA Artinya :
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 172)
5. AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya :
Manusia itu rahasiaku dan akulah rahasianya.
6. WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya :
Aku ada didalam Jiwamu mengapa kamu tidak melihat.
7. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya :
Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
8. LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya :
Aku tidak akan menyembah Allah bila aku tidak melihatnya lebih dahulu.
Bismillahirrahmanirrahim.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah-berantah pada zat,Semata-mata,pada belum ada awal dan belum ada akhir,belum ada Bulan dan belum ada Matahari,belum adbintang belum ada sesuatu.
Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah,maka dalam keadaan ini,diri yang punya zat tersebut ialah Mentajalikan diri-nya untuk memuji diri-nya.
Lantas Tajali-nyalah Nur Allah dan kemudian ditajali-nya pula Nur Muhammad Yaitu Insan Kamil, yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana,Ana Anta.
Maka yang punya zat bertannya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, aku ini Tuhanmu ? Maka jawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 172.
ALASTUBIRABBIKUM,QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh ini dilaksankan,maka bermulalah Era barudi dalam perwujudan Allah SWT.seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :
“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku.
Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad.tujuan yang punya zat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri,Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui Amanah ya oleh suatu kejadian yang bernama :
Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia,atau Rohani.
FIRMAN ALLAH DALAM HADITS QUDSI ;
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu Rahasiaku dan akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah : karena IA MENGANDUNG RAHASIA.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya,dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT.yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad.
Firman Allah dalam surat An-nisa ayat 58 SBB:
INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya :Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).
Hal tersebut diatas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini,Pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit,Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al—Ahzab ayat 72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada Langit,Bumi danGunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, Lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima,maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya.
Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Bathin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk m,emperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu Dekade ke satu Dekade,diri satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA DI KUMPUL KEMBALI.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN.
Artinya : Kita berasal dari Allah, kembali kepada Allah.
1. AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya :
Awal agama mengenal Allah.
2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya :
Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah.
3. MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya.
4. ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALA SYAHIDENA Artinya :
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 172)
5. AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya :
Manusia itu rahasiaku dan akulah rahasianya.
6. WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya :
Aku ada didalam Jiwamu mengapa kamu tidak melihat.
7. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya :
Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
8. LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya :
Aku tidak akan menyembah Allah bila aku tidak melihatnya lebih dahulu.
Bismillahirrahmanirrahim.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah-berantah pada zat,Semata-mata,pada belum ada awal dan belum ada akhir,belum ada Bulan dan belum ada Matahari,belum adbintang belum ada sesuatu.
Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah,maka dalam keadaan ini,diri yang punya zat tersebut ialah Mentajalikan diri-nya untuk memuji diri-nya.
Lantas Tajali-nyalah Nur Allah dan kemudian ditajali-nya pula Nur Muhammad Yaitu Insan Kamil, yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana,Ana Anta.
Maka yang punya zat bertannya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, aku ini Tuhanmu ? Maka jawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 172.
ALASTUBIRABBIKUM,QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh ini dilaksankan,maka bermulalah Era barudi dalam perwujudan Allah SWT.seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :
“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku.
Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad.tujuan yang punya zat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri,Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui Amanah ya oleh suatu kejadian yang bernama :
Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia,atau Rohani.
FIRMAN ALLAH DALAM HADITS QUDSI ;
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu Rahasiaku dan akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah : karena IA MENGANDUNG RAHASIA.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya,dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT.yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad.
Firman Allah dalam surat An-nisa ayat 58 SBB:
INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya :Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).
Hal tersebut diatas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini,Pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit,Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al—Ahzab ayat 72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada Langit,Bumi danGunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, Lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima,maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya.
Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Bathin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk m,emperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu Dekade ke satu Dekade,diri satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA DI KUMPUL KEMBALI.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN.
Artinya : Kita berasal dari Allah, kembali kepada Allah.
PENGKAJIAN MA’RIFAT
Petunjuk mengerjakan sholat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits
Syah shalat tergantung rukun shalat
Rukun Shalat ada 13 perkara :
Harus memenuhiketenyuan sebagai berikut :
I. Qalbi / Qalbu (Hati)
II. Qauli (ucapan/Bacaan)
III. Fikli (perbuatan)
Yang dikerjakan Qalbi / Qalbu (Hati) ada dua macam :
1. Niat Buka Hakekat.
2. Tertib Berurutan,tidak boleh dibolak-balik
Pengertian Niat secara hakekat ialah :
Tetap yaitu Buka Hakeket,menghadirkan Qalbu.
Pengertian Tertib secara hakekat ialah : Berhadapan
Yang dikerjkan oleh Qauli ada 5 Yaitu :
1. Takbiratul ikhram (Allahu Akbar)
2. Membaca Alfateha
3. Membaca Tasyahud Akhir
4. Membaca Shalawat Nabi
5. Salam
Yang dikerjakan oleh Fikli ada 6 Yaitu :
1. Berdiri (bagi yang mampu
2. Ruku’
3. I’tidal
4. Sujud
5. Duduk diantara dua sujud/salam
6. Duduk pada tasyahud akhir
Urut-Urutan Rukun Solat sebagai berikut :
1. Niat Buka Hakekat
2. Berdiri (bagi yang mampu)
3. Takbiratul Ikhram (membaca Allahu Akbar)
Allah = Asma’
Akbar = Maha Besar
4. Membaca Al’fateha
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud
8. Duduk diantara dau sujud/salam
9. Duduk pada Tasyahud akhir
10. Membaca Tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Salam
13. Tertib
Niat Dengan membaca usalli itu perbatan Ulama Muthahirin (Ulama sekarang) yang ada di Indonesia,dan tidak ada dasar hukumnya.Di Arab (Mekkah / Madinah) tidak dikenal kata Usalli.
Dan apabila usalli ini dilakukan berarti :
Berdiri dulu baru Niat, jelas hal ini melanggar Rukun Shalat karena tidak tertib. Jika Usalli ini merupakan Lafas Niat berarti menambah Rukun.
Menurut Imam Syafi’I Awal shalat itu ialah Zikri.
Yang dimaksud Zikri ialah : Allau Akbar bukan Usalli
Dan pengertian Mazhab dalam Islam sebenarnya tidak ada.
Hal ini diperkuat oleh : DR. Muatofa Muhammad ASY. Syak’ah (seorang pakar Muslim).
Dalam bukunya : “ISLAM TIDAK BERMAHZAB”
PENERBIT : GEMA INSANI JAKARTA 1994.
Kesilpulan :
1. Syahnya shalat itu letaknya di Niat (hadirnya Qalbu / hati),Rukunnya benar (sesuai dengan Rukun)
2. Kunci Shalat di Takbiratul Ikhram yaitu menyatukan syariat,Tharekat,hakekat dan Ma’rifat habisnya di Allahu Akbar (Takbiratul Ikhram).
3. Kekuatan Shalat di Al’fateha
4. Tulang / tiangnya Shalat itu di Ilmu
Firman Allah :
“WAS TA’INU BIS SABRI WAS SHALATI WAINNAHU LAKABIRATUN ILLA ALAL HASIRIN,”
Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk.
(QS.AL-BAQARAH : 45).
Sehingga Nabi / Rasul bersabda :
‘ ASHALATU MIFTAHU KULLI HAIRIN “
Artinya : Shalat adalah kunci dari segala kebaikan.
Jadi bila ada orng shalat masih berbuat maksiat,berarti shalatnya perlu dipertanyakan !
Orang-orang seperti inilah dikategorikan perusak Islam,yaitu.
1. Melakukan sesuatu tanpa diketahuinya (tanpa dimengerti) maknanya.
2. Diketahuinya yang benar tapi tidak dikerjakannya.
3. Tidak diketuinya (tidak di mengerti) tapi tidak mau belajar dan bertanya.
4. Mencela orang yang berbuat baik (ibadah kepada Allah),orang berzikir atau shalat karena tidak sama dengan dia mlah difitnah padahalkan dia tidak punya ilmu alias tidak mengerti,tidak paham bagaimana caranya beribadah dengan benar sesuai Rukun.
Yang membatalkan shalat ada 12 Perkara :
1. Sengaja berbicara
2. Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut 3 kali.
3. Berhadats kecil atau besar
4. Terkena najis
5. Terbukanya Aurat dengan sengaja
6. Berubah Niat
7. Membelakangi Kiblat
8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Murtad
11. Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja
12. Mendahului Imam sebanyak 2 Rukun
HAKEKAT RUKUN SEMBAHYANG (13 PERKARA) IALAH :
Mengandung makna hakekat sendi-sendi besar yang bergerak pada tubuh manusia, yaitu :
1. Sendi Tengkuk
2. Sendi bahu kanan
3. Sendi lengan kanan
4. Sendi tangan kanan
5. Sendi bahu kiri
6. Sendi lengan kiri
7. Sendi tangan kiri
8. Sendi paha kanan
9. Sendi paha kiri
10. Sendi lutut kanan
11. Sendi kaki kanan
12. Sendi kaki kiri
13. Sendi lutut kiri
Bergeraknya 13 sendi-sendi besar didalam tubuh,membuat badan menjadi sehat.
Niat senbayang dibagi empat :
1. Niat Basitah
2. Niat Tauzi’iyah
3. Niat Hurupiah
4. Niat Kamaliyah
2 Niat yang batal Tidak ada dasar hukumnya, hanya kesepakatan
Ulama.
1. Niat Basitah Artinya terhampar,mu7lai dari usalli lalu diartikan didalam hati.
2. Niat Tauzi’iyah ialah mengartikan dalam satu kalimat
Contoh : Usalli fardal juhri Arba’araka atin lillahi ta’ala
(tidak diartikan didalam hati 0.
2 Niat Yang Syah :
Niat hurupiah ialah :Menghandirkan zat shalat dulu sedikit sebelum takbiratl ikhram. Zat shalat ialah Qalbu atau hati.
Dasar hukumnya hadits Nabi
“LA SHALATAN ILLA BIHUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak syah shalat kalau tidak hadir Qalbu / hatinya.
Niat Hurupiah ini ada 3 yaitu :
1. Dani yaitu Roh Tabi’i
2. Usto’ yaitu Roh ‘Idafi
3. Kasui yaitu Roh Rohani yang lebih tinggi dari Dani dan Usto’
2. Niat Kamalia yaitu :
Niat para Nabi / Wali artinya mulailah Niat yang syah itu dari huruf Alif Allah dan diakhiri dengan Allahu Akbar. Roh Rabbani.Alif Allah ialah Qalbu.
Jadi berdasarkan Niat tersebut diatas yang shalat itu sebenarnya Roh kita,maka Niatnya juga harus Niat Roh yaitu Buka hakekat,Menyamakan alam.
Roh / nyawa berasal dari Allah,kembali kepada Allah
Badan / Jasad berasal dari tanah kembali ketanah.
Pertanyaannya : Bagaimana caranya buka hakekat ?
Belajar pada orang yang ahli dibidangnya,karena tidak bisa dijelaskan pada tulisan ini.
Dalil yang mendukung 2 Niat yang syah :
1. Awwaluddin Ma’rifatullah artinya : Awal agama mengenal Allah (Hadits Qudsi)
2. Layasul shalat illa bin ma’rifat artinya :Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah (Hadits Qudsi)
3. La shalatan Bi Huduril Qalbi artinya :Tidak syah shalatnya kalau tidak hadir hatinya atau Qalbunya.(Hadits Qudsi)
4. W Qalbi Mu’minin Baitullah artinya : Jiwa (hati) orang Mu’min itu rumah Allah (Hadits Qudsi)
5. Wafi ampusikum afala tubsirun artinya : Aku ada didalam jiwamu (hatimu) mengapa kamu tidak melihat (QS.ZARIAT 21).
6. Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhan-nya.(Hadits Qudsi)
7. Lat5ak budu Rabbana lam yarah artinya : Aku (Saidina Ali) tidak menyembah Allah bila aku tidak melihatnya. (Hadits Qudsi)
8. Wakulu man Birairi Ilmin Ya’malu akmaluhu Mardudatun Latak balu artinya : Setiap orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak,tidak diterima (Hadits Qudsi)
9. Fas’alu ahlaz zikri inkuntum latak lamun artinya : Bertanyalah kepada orang mempunyai pengetahuan (ilmu) atau pada ahlinya jika kamu tidak mengerti/tidak mengetahui.(QS.AN-Nahl 43)
10. Dan seterusnya………banyak lagi dalil-dalil yang mendukung 2 Niat yang syah tersebut diatas.
Nabi Bersabda :
Bismillahirahman Nirrahim
“INNA AURAMA YANJURU MIN AKMALIHIS SHALAT PA’IN ZAJAT LAHU NUJIRA FISA IRI AKHMALIHI WAINLAM TAJUD LAHU YANJURU FISAI IN MIN AKHMALIHI BAKDA”
Artinya : Sesungguhnya yang mula-mula dilihat oleh Allah dari amal perbuatan dari anak manusia adalah shalatnya.
Apa bila shalatnya sempurna maka diterimalah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain.
Jika shalatnya tidak sempurna maka ditolaklah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain. (HR,Al-Hakim).
“YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WAYA TUSALLUUN “
Artinya : Akan datang kepada manusia suatu zaman ,banyak yang shalat padahal sebenarnya mereka tidak Shalat (HR.Ahmad).
PAWAILUL LIL MUSALLIN……..Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat.
ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN
…….(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS>Al-Maun 4,5)
QAD AFLAHA MAN TAJAKKA, WAJA KARAS MARABBIHI FASHALLAH
Artinya :Sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang selalu mensucikan dirinya (jiwanya).
Dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia shalat.(AL-A’LQA 14,15).
MANUSIA
Tatkala manusia dilahirkan kedunia, Bayi itu menangis dan tangisan tersebut mengandung makna sebagai berikut :
1. Tangisan pertama manusia itu merasa berat bebannya karena harus menanggung Rahasia Allah (Nyawa/ Roh).
2. Tangisan kedua manusia merasa gembira karena telah dilahirkan kedunia dan menjadi mahluk yang termulia.
Bayi yang berumur satu hari membawa kalimah pikun ( ) dan ketika Bayi mulai ketawa Ahmad Namanya.
Kemudian masa genggaman tangan mulai terbuka Muhammad Namanya ( ) sampai akil Baliqh,namanyamuhammad
Dan pada masa akil Baliqh inilah segala perintah Allah wajib baginya.
Manusia atau Insan terdiri dari :
1. Jasmani atau Jasad Kasar
2. Rohani atau Jasad Halus
Jasmani atau Jasad kasar ini dinamakan Muhammad.
Sedangkan Rohani atau Jasad Halus dinamakan diri Bhatin atau Roh atau diri Rahasia Allah.
Tanpa diri bhatin atau Roh manusia itu disebut mayat.
Jadi yang dinamakan manusia itu karena dia menanggung Rahasia Allah (nyawa/Roh).
Karena manusia menanggung Rahasia Allah (diri Bhatin/Nyawa/Roh)maka manusia harusberusaha mengenal dirinya yaitu diri yang sebenar-benarnya diri dan dengan mengenal dirinya manusia akan mengenal Tuhannya,Sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT yaitu tatkala berpisah antara Roh/Nyawa dengan Jasadnya.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga Rahasia Allah (Nyawa/Roh) yaitu diri yang sebenar-benarnya diri.
Sehingga sembahyang itu bukan berarti menyembah,tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita tiu hany6alah diri Allah semata .
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung Rahasia Allah SWT.dan tiada sesuatu pada diri kita hanya Rahasia Allah semata,serta tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.
Fiaman Allah Dalam Al-Qur’an Surat AL-AHZAB 72
“INNA ‘ARADNAL AMANATA ‘ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL. FA ABAINA ANYAH MIL NAHA WA’ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU”
Artinya : “Sesungguhnya kami (Allah) lelah menawarkan suatu amanat kepada langit, Bumi, dan Gunung-gunung tapi mereka enggan menerimanya (Memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”.
Dan karena Firman Allah inilah kita mengucap
“ASHADU ALLAA ILAA HA ILALLAH, WA ASHADU ANNA MUHAMMAD DARRASULULLAH”.
Artinya :Kita bersaksi dengan diri kita sendiri,bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya Allah SWT. Semata, dan tubuh zahir kita (Muhammad) sebagai tempat menangggung Rahasia Allah.
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD WA’ALA ALI SYIDINA MUHAMMAD. KAMA SALAITA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM,WABARIK ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD,WA’ALA SYAIDINA MUHAMMAD,KAMA BARAKTA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM.FIL ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID.
Dasar Hukumnya.
AL-QUR’AN Surat AL-ZARIYAT 21.
WA FII ANFUSIKUM AFA LAA TUBSHIRUUN.
Artinya : “Aku (Allah) ada pada dirimu (Jiwamu) mengapa kamu tidak memperhatikan.(tidak melihat).
WALIL LAHIL ASMA’UL HUSNA FAD ‘UHU BIHA.
Artinya : “Hanya milik Allah Asma’ul Husna,maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu (QS.AL-ARAF 180).
INNAMA YATAZAK KARU ULUL-ALBAB
Artinya : “ Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran ini.
(QS.AR-RADU 19).
ALLAZINA YUFUNA BI’AHDILLAHI WALA YAN QUDUNAL MISAQ
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji.(QS.AR-RADU 20).
Petunjuk mengerjakan sholat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits
Syah shalat tergantung rukun shalat
Rukun Shalat ada 13 perkara :
Harus memenuhiketenyuan sebagai berikut :
I. Qalbi / Qalbu (Hati)
II. Qauli (ucapan/Bacaan)
III. Fikli (perbuatan)
Yang dikerjakan Qalbi / Qalbu (Hati) ada dua macam :
1. Niat Buka Hakekat.
2. Tertib Berurutan,tidak boleh dibolak-balik
Pengertian Niat secara hakekat ialah :
Tetap yaitu Buka Hakeket,menghadirkan Qalbu.
Pengertian Tertib secara hakekat ialah : Berhadapan
Yang dikerjkan oleh Qauli ada 5 Yaitu :
1. Takbiratul ikhram (Allahu Akbar)
2. Membaca Alfateha
3. Membaca Tasyahud Akhir
4. Membaca Shalawat Nabi
5. Salam
Yang dikerjakan oleh Fikli ada 6 Yaitu :
1. Berdiri (bagi yang mampu
2. Ruku’
3. I’tidal
4. Sujud
5. Duduk diantara dua sujud/salam
6. Duduk pada tasyahud akhir
Urut-Urutan Rukun Solat sebagai berikut :
1. Niat Buka Hakekat
2. Berdiri (bagi yang mampu)
3. Takbiratul Ikhram (membaca Allahu Akbar)
Allah = Asma’
Akbar = Maha Besar
4. Membaca Al’fateha
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud
8. Duduk diantara dau sujud/salam
9. Duduk pada Tasyahud akhir
10. Membaca Tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Salam
13. Tertib
Niat Dengan membaca usalli itu perbatan Ulama Muthahirin (Ulama sekarang) yang ada di Indonesia,dan tidak ada dasar hukumnya.Di Arab (Mekkah / Madinah) tidak dikenal kata Usalli.
Dan apabila usalli ini dilakukan berarti :
Berdiri dulu baru Niat, jelas hal ini melanggar Rukun Shalat karena tidak tertib. Jika Usalli ini merupakan Lafas Niat berarti menambah Rukun.
Menurut Imam Syafi’I Awal shalat itu ialah Zikri.
Yang dimaksud Zikri ialah : Allau Akbar bukan Usalli
Dan pengertian Mazhab dalam Islam sebenarnya tidak ada.
Hal ini diperkuat oleh : DR. Muatofa Muhammad ASY. Syak’ah (seorang pakar Muslim).
Dalam bukunya : “ISLAM TIDAK BERMAHZAB”
PENERBIT : GEMA INSANI JAKARTA 1994.
Kesilpulan :
1. Syahnya shalat itu letaknya di Niat (hadirnya Qalbu / hati),Rukunnya benar (sesuai dengan Rukun)
2. Kunci Shalat di Takbiratul Ikhram yaitu menyatukan syariat,Tharekat,hakekat dan Ma’rifat habisnya di Allahu Akbar (Takbiratul Ikhram).
3. Kekuatan Shalat di Al’fateha
4. Tulang / tiangnya Shalat itu di Ilmu
Firman Allah :
“WAS TA’INU BIS SABRI WAS SHALATI WAINNAHU LAKABIRATUN ILLA ALAL HASIRIN,”
Artinya : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk.
(QS.AL-BAQARAH : 45).
Sehingga Nabi / Rasul bersabda :
‘ ASHALATU MIFTAHU KULLI HAIRIN “
Artinya : Shalat adalah kunci dari segala kebaikan.
Jadi bila ada orng shalat masih berbuat maksiat,berarti shalatnya perlu dipertanyakan !
Orang-orang seperti inilah dikategorikan perusak Islam,yaitu.
1. Melakukan sesuatu tanpa diketahuinya (tanpa dimengerti) maknanya.
2. Diketahuinya yang benar tapi tidak dikerjakannya.
3. Tidak diketuinya (tidak di mengerti) tapi tidak mau belajar dan bertanya.
4. Mencela orang yang berbuat baik (ibadah kepada Allah),orang berzikir atau shalat karena tidak sama dengan dia mlah difitnah padahalkan dia tidak punya ilmu alias tidak mengerti,tidak paham bagaimana caranya beribadah dengan benar sesuai Rukun.
Yang membatalkan shalat ada 12 Perkara :
1. Sengaja berbicara
2. Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut 3 kali.
3. Berhadats kecil atau besar
4. Terkena najis
5. Terbukanya Aurat dengan sengaja
6. Berubah Niat
7. Membelakangi Kiblat
8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Murtad
11. Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja
12. Mendahului Imam sebanyak 2 Rukun
HAKEKAT RUKUN SEMBAHYANG (13 PERKARA) IALAH :
Mengandung makna hakekat sendi-sendi besar yang bergerak pada tubuh manusia, yaitu :
1. Sendi Tengkuk
2. Sendi bahu kanan
3. Sendi lengan kanan
4. Sendi tangan kanan
5. Sendi bahu kiri
6. Sendi lengan kiri
7. Sendi tangan kiri
8. Sendi paha kanan
9. Sendi paha kiri
10. Sendi lutut kanan
11. Sendi kaki kanan
12. Sendi kaki kiri
13. Sendi lutut kiri
Bergeraknya 13 sendi-sendi besar didalam tubuh,membuat badan menjadi sehat.
Niat senbayang dibagi empat :
1. Niat Basitah
2. Niat Tauzi’iyah
3. Niat Hurupiah
4. Niat Kamaliyah
2 Niat yang batal Tidak ada dasar hukumnya, hanya kesepakatan
Ulama.
1. Niat Basitah Artinya terhampar,mu7lai dari usalli lalu diartikan didalam hati.
2. Niat Tauzi’iyah ialah mengartikan dalam satu kalimat
Contoh : Usalli fardal juhri Arba’araka atin lillahi ta’ala
(tidak diartikan didalam hati 0.
2 Niat Yang Syah :
Niat hurupiah ialah :Menghandirkan zat shalat dulu sedikit sebelum takbiratl ikhram. Zat shalat ialah Qalbu atau hati.
Dasar hukumnya hadits Nabi
“LA SHALATAN ILLA BIHUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak syah shalat kalau tidak hadir Qalbu / hatinya.
Niat Hurupiah ini ada 3 yaitu :
1. Dani yaitu Roh Tabi’i
2. Usto’ yaitu Roh ‘Idafi
3. Kasui yaitu Roh Rohani yang lebih tinggi dari Dani dan Usto’
2. Niat Kamalia yaitu :
Niat para Nabi / Wali artinya mulailah Niat yang syah itu dari huruf Alif Allah dan diakhiri dengan Allahu Akbar. Roh Rabbani.Alif Allah ialah Qalbu.
Jadi berdasarkan Niat tersebut diatas yang shalat itu sebenarnya Roh kita,maka Niatnya juga harus Niat Roh yaitu Buka hakekat,Menyamakan alam.
Roh / nyawa berasal dari Allah,kembali kepada Allah
Badan / Jasad berasal dari tanah kembali ketanah.
Pertanyaannya : Bagaimana caranya buka hakekat ?
Belajar pada orang yang ahli dibidangnya,karena tidak bisa dijelaskan pada tulisan ini.
Dalil yang mendukung 2 Niat yang syah :
1. Awwaluddin Ma’rifatullah artinya : Awal agama mengenal Allah (Hadits Qudsi)
2. Layasul shalat illa bin ma’rifat artinya :Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah (Hadits Qudsi)
3. La shalatan Bi Huduril Qalbi artinya :Tidak syah shalatnya kalau tidak hadir hatinya atau Qalbunya.(Hadits Qudsi)
4. W Qalbi Mu’minin Baitullah artinya : Jiwa (hati) orang Mu’min itu rumah Allah (Hadits Qudsi)
5. Wafi ampusikum afala tubsirun artinya : Aku ada didalam jiwamu (hatimu) mengapa kamu tidak melihat (QS.ZARIAT 21).
6. Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhan-nya.(Hadits Qudsi)
7. Lat5ak budu Rabbana lam yarah artinya : Aku (Saidina Ali) tidak menyembah Allah bila aku tidak melihatnya. (Hadits Qudsi)
8. Wakulu man Birairi Ilmin Ya’malu akmaluhu Mardudatun Latak balu artinya : Setiap orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak,tidak diterima (Hadits Qudsi)
9. Fas’alu ahlaz zikri inkuntum latak lamun artinya : Bertanyalah kepada orang mempunyai pengetahuan (ilmu) atau pada ahlinya jika kamu tidak mengerti/tidak mengetahui.(QS.AN-Nahl 43)
10. Dan seterusnya………banyak lagi dalil-dalil yang mendukung 2 Niat yang syah tersebut diatas.
Nabi Bersabda :
Bismillahirahman Nirrahim
“INNA AURAMA YANJURU MIN AKMALIHIS SHALAT PA’IN ZAJAT LAHU NUJIRA FISA IRI AKHMALIHI WAINLAM TAJUD LAHU YANJURU FISAI IN MIN AKHMALIHI BAKDA”
Artinya : Sesungguhnya yang mula-mula dilihat oleh Allah dari amal perbuatan dari anak manusia adalah shalatnya.
Apa bila shalatnya sempurna maka diterimalah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain.
Jika shalatnya tidak sempurna maka ditolaklah shalatnya itu dengan amal-amal yang lain. (HR,Al-Hakim).
“YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WAYA TUSALLUUN “
Artinya : Akan datang kepada manusia suatu zaman ,banyak yang shalat padahal sebenarnya mereka tidak Shalat (HR.Ahmad).
PAWAILUL LIL MUSALLIN……..Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat.
ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN
…….(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS>Al-Maun 4,5)
QAD AFLAHA MAN TAJAKKA, WAJA KARAS MARABBIHI FASHALLAH
Artinya :Sesungguhnya berbahagialah orang-orang yang selalu mensucikan dirinya (jiwanya).
Dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia shalat.(AL-A’LQA 14,15).
MANUSIA
Tatkala manusia dilahirkan kedunia, Bayi itu menangis dan tangisan tersebut mengandung makna sebagai berikut :
1. Tangisan pertama manusia itu merasa berat bebannya karena harus menanggung Rahasia Allah (Nyawa/ Roh).
2. Tangisan kedua manusia merasa gembira karena telah dilahirkan kedunia dan menjadi mahluk yang termulia.
Bayi yang berumur satu hari membawa kalimah pikun ( ) dan ketika Bayi mulai ketawa Ahmad Namanya.
Kemudian masa genggaman tangan mulai terbuka Muhammad Namanya ( ) sampai akil Baliqh,namanyamuhammad
Dan pada masa akil Baliqh inilah segala perintah Allah wajib baginya.
Manusia atau Insan terdiri dari :
1. Jasmani atau Jasad Kasar
2. Rohani atau Jasad Halus
Jasmani atau Jasad kasar ini dinamakan Muhammad.
Sedangkan Rohani atau Jasad Halus dinamakan diri Bhatin atau Roh atau diri Rahasia Allah.
Tanpa diri bhatin atau Roh manusia itu disebut mayat.
Jadi yang dinamakan manusia itu karena dia menanggung Rahasia Allah (nyawa/Roh).
Karena manusia menanggung Rahasia Allah (diri Bhatin/Nyawa/Roh)maka manusia harusberusaha mengenal dirinya yaitu diri yang sebenar-benarnya diri dan dengan mengenal dirinya manusia akan mengenal Tuhannya,Sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT yaitu tatkala berpisah antara Roh/Nyawa dengan Jasadnya.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga Rahasia Allah (Nyawa/Roh) yaitu diri yang sebenar-benarnya diri.
Sehingga sembahyang itu bukan berarti menyembah,tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita tiu hany6alah diri Allah semata .
Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung Rahasia Allah SWT.dan tiada sesuatu pada diri kita hanya Rahasia Allah semata,serta tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.
Fiaman Allah Dalam Al-Qur’an Surat AL-AHZAB 72
“INNA ‘ARADNAL AMANATA ‘ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL. FA ABAINA ANYAH MIL NAHA WA’ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU”
Artinya : “Sesungguhnya kami (Allah) lelah menawarkan suatu amanat kepada langit, Bumi, dan Gunung-gunung tapi mereka enggan menerimanya (Memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”.
Dan karena Firman Allah inilah kita mengucap
“ASHADU ALLAA ILAA HA ILALLAH, WA ASHADU ANNA MUHAMMAD DARRASULULLAH”.
Artinya :Kita bersaksi dengan diri kita sendiri,bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya Allah SWT. Semata, dan tubuh zahir kita (Muhammad) sebagai tempat menangggung Rahasia Allah.
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD WA’ALA ALI SYIDINA MUHAMMAD. KAMA SALAITA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM,WABARIK ‘ALA SYAIDINA MUHAMMAD,WA’ALA SYAIDINA MUHAMMAD,KAMA BARAKTA ‘ALA SYAIDINA IBRAHIM,WA’ALA SYAIDINA IBRAHIM.FIL ALAMIN INNAKA HAMIDUN MAJID.
Dasar Hukumnya.
AL-QUR’AN Surat AL-ZARIYAT 21.
WA FII ANFUSIKUM AFA LAA TUBSHIRUUN.
Artinya : “Aku (Allah) ada pada dirimu (Jiwamu) mengapa kamu tidak memperhatikan.(tidak melihat).
WALIL LAHIL ASMA’UL HUSNA FAD ‘UHU BIHA.
Artinya : “Hanya milik Allah Asma’ul Husna,maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu (QS.AL-ARAF 180).
INNAMA YATAZAK KARU ULUL-ALBAB
Artinya : “ Hanya orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran ini.
(QS.AR-RADU 19).
ALLAZINA YUFUNA BI’AHDILLAHI WALA YAN QUDUNAL MISAQ
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji.(QS.AR-RADU 20).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar